Roma 6:17-22
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah!
Dahulu memang kamu hamba dosa,
tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran
yang telah diteruskan
1 kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa
dan menjadi hamba kebenaran.
6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia
karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran
yang membawa kamu kepada pengudusan.
6:20 Sebab waktu kamu hamba dosa,
kamu bebas dari kebenaran.
6:21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.
6:22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa
dan setelah kamu menjadi hamba Allah,
kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
Roma 12:1-2
Persembahan yang benar
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan
yang hidup
2 , yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia
ini, tetapi berubahlah
3 oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak
Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna.
1 Full Life: MENTAATI PENGAJARAN YANG TELAH DITERUSKAN.
Nas : Rom 6:17
Dalam gereja mula-mula orang percaya baru terikat kepada
standar-standar tertentu dari ajaran dan kelakuan yang didasarkan pada
prinsip-prinsip rasuli dan hubungan serta penyerahan orang percaya itu
kepada Kristus (bd. Mat 5:1-7:29; Kis 2:42).
- 1) Standar-standar ini kemungkinan besar merupakan ringkasan doktrin
dan etika Kristen yang dianut orang yang baru bertobat ketika mereka
menerima Kristus sebagai Tuan mereka yang baru. Itulah yang disebutkan
"ajaran sehat" dalam surat-surat penggembalaan (lih. 1Tim 1:10;
2Tim 1:13; 4:3; Tit 1:9; 2:1).
- 2) Pandangan bahwa kekristenan tidak mempunyai pola pengajaran yang
mengatur kelakuan dan pikiran, atau menjadi "legalisme" jika mempunyai
garis-garis kebijaksanaan adalah asing bagi konsep Paulus untuk iman
Kristen. Kekristenan menuntut ketaatan yang bersumber dari hati pada
standar rohani
(lihat cat. --> Mr 7:6
[atau ref. Mr 7:6]
mengenai legalisme).
2 Full Life: TUBUHMU SEBAGAI PERSEMBAHAN YANG HIDUP.
Nas : Rom 12:1
Orang percaya seharusnya mempunyai keinginan tulus-ikhlas untuk
menyenangkan hati Allah dalam kasih, pengabdian, pujian dan kekudusan,
serta mempersembahkan tubuh untuk pelayanan.
- 1) Keinginan terbesar kita seharusnya hidup kudus dan berkenan kepada
Allah. Ini menuntut memisahkan diri dari dunia dan makin mendekati Allah
(ayat Rom 12:2). Kita harus hidup bagi Allah, menyembah Dia, menaati
Dia, bersama dengan Dia menentang dosa dan membela kebenaran, menolak
dan membenci kejahatan, melakukan pekerjaan baik untuk orang lain,
meniru Kristus, mengikut Dia, melayani Dia, hidup sesuai dengan Roh dan
dipenuhi oleh Roh.
- 2) Kita harus mempersembahkan tubuh kita kepada Allah sebagai sudah
mati kepada dosa dan sebagai rumah Roh Kudus
(lihat cat. --> Rom 12:2 berikut;
[atau ref. Rom 12:2]
bd. 1Kor 6:15,19).
3 Full Life: JANGANLAH KAMU MENJADI SERUPA ... TETAPI BERUBAHLAH.
Nas : Rom 12:2
Beberapa hal tersirat di sini oleh Paulus:
- 1) Kita harus sadar bahwa sistem dunia ini jahat adanya (Kis 2:40;
Gal 1:4) dan di bawah pemerintahan Iblis (Yoh 12:31; 1Yoh 5:19;
lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).
- 2) Kita harus bersikap tegas terhadap segala cara yang berlaku dan
populer dari roh dunia sambil memberitakan kebenaran kekal dan standar
kebenaran Firman Allah demi Kristus (1Kor 1:17-24).
- 3) Kita harus membenci kejahatan, mengasihi yang benar (ayat
Rom 12:9; 1Yoh 2:15-17;
lihat cat. --> Ibr 1:9)
[atau ref. Ibr 1:9]
dan menolak untuk berserah pada aneka macam keduniawian di sekitar
gereja, seperti keserakahan, mementingkan diri, pemikiran humanistik,
siasat-siasat politik, iri hati, kebencian, dendam, kecemaran, bahasa
yang tidak senonoh, hiburan duniawi, pakaian yang tidak sopan,
kedursilaan, narkotika, minuman keras dan persekutuan dengan orang
duniawi.
- 4) Pikiran kita harus diselaraskan dengan cara Allah (1Kor 2:16;
Fili 2:5) dengan membaca serta merenungkan Firman-Nya
(Mazm 119:11,148; Yoh 8:31-32; 15:7). Rencana dan cita-cita kita
harus ditentukan oleh kebenaran sorgawi dan abadi, bukan oleh zaman yang
jahat, sekular, dan sementara.